WISATA ALAM BATU SERIBU
Taman Batu Seribu adalah salah satu objek wisata menarik yang bisa Anda singgahi ketika berkunjung ke daerah Sukoharjo. Selain indah, objek wisata ini merupakan obyek wisata keluarga yang sangat lengkap, dan medannya cukup menantang. Jalan aspal berkelok dengan pemandangan Perbukitan Seribu, menjadikan perjalanan menuju kompleks wisata Batu Seribu, memberi kesan keheningan alami. Ribuan pohon jati yang meranggas terhampar sejauh mata memandang. Menyelimuti hampir seluruh punggung bukit. Butuh waktu sekitar satu jam dari Kota Solo untuk mencapai Taman Batu Seribu, yang terletak di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Taman tersebut berdiri di lahan seluas sekitar 2,5 hektar, dengan memanfaatkan kondisi geografis perbukitan batu kapur. Maka, menjelmalah kawasan itu sebagai objek wisata keluarga dengan segala fasilitasnya seperti kolam renang, pemandian sendang (mata air), outbond, dan panggung kesenian.
MAKAM BALAKAN
Taman Batu Seribu adalah salah satu objek wisata menarik yang bisa Anda singgahi ketika berkunjung ke daerah Sukoharjo. Selain indah, objek wisata ini merupakan obyek wisata keluarga yang sangat lengkap, dan medannya cukup menantang. Jalan aspal berkelok dengan pemandangan Perbukitan Seribu, menjadikan perjalanan menuju kompleks wisata Batu Seribu, memberi kesan keheningan alami. Ribuan pohon jati yang meranggas terhampar sejauh mata memandang. Menyelimuti hampir seluruh punggung bukit. Butuh waktu sekitar satu jam dari Kota Solo untuk mencapai Taman Batu Seribu, yang terletak di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Taman tersebut berdiri di lahan seluas sekitar 2,5 hektar, dengan memanfaatkan kondisi geografis perbukitan batu kapur. Maka, menjelmalah kawasan itu sebagai objek wisata keluarga dengan segala fasilitasnya seperti kolam renang, pemandian sendang (mata air), outbond, dan panggung kesenian.
MAKAM BALAKAN
Makam Ki Ageng Balak berlokasi di Desa
Mertan Kecamatan Bendosari dari Kota
Sukoharjo 4 Km ke arah timur dari Kota Solo 10 Km ke arah timur. Pemugaran
makam tersebut dilaksanakan secara sukarela oleh peziarah yang terkabul berkat
bertirakat di makam tersebut. Lingkungannya sejuk, nyaman dan tenang.
Makam Ki Ageng Balak pertama ditemukan
oleh seorang gembala yang sedang mencari rumput di sekitar tempat itu. Suatu
ketika ia mendapat wisik atau suara ghaib “AKU OPENANA”. Gembala tersebut
segera mencari tempat asal suara itu. Ternyata ditemukan gundukan tanah kubur
yang tak terawat. Selanjutnya gembala itu rajin merawat dan tirakat disitu. Di
kemudian hari, penghidupannya sekeluarga bahagia sejahtera. Kebiasaan itulah
yang sampai sekarang diikuti oleh banyak orang.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan
bathin (dengan ilmu ghaib) para winasis dan supranatural, diperoleh kesimpulan
bahwa : Ki Ageng Balak adalah seorang Bangsawan Majapahit. Sebagai Manggala
Yudha yang digdaya, beliau ahli perang dan ahli naik kuda, bahkan juga menjadi
tabib yang hebat. Itulah sebabnya, salah satu peziarah membangun patung kuda di
komplek makam itu.
Upacara PULUNG LANGSE adalah salah
satu acara ritual mengganti lengse atau kain kelambu penutup makam Ki Ageng
Balak. Dilaksanakan pada hari minggu terakhir bulan Syura. Langse yang baru yang
akan dipasang di makam itu diarak / dikirabkan keliling desa tersebut. Proses
ini diikuti oleh peziarah dan masyarakat.
Langse lama yang telah diturunkan
kemudian dicuci bersama-sama di Sungai Ranjing. Selanjutnya dipotong-potong dan
dibagikan kepada setiap pengunjung / peziarah dengan harapan agar mendapatkan
berkah dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap malam Jum’at Kliwon, makam Ki
Ageng Balak banyak dikunjungi peziarah. Mereka terdiri dari golongan pengusaha
serta orang-orang penting. Di samping itu bagi mereka yang mempunyai masalah
atau perkara dan ingin mendapatkan jodoh, bila rajin berziarah di bawah pohon
“KAMBOJA KAWIN” permohonannya akan terkabul. Mereka dengan tertib dan khusuk
berdo’a mengikuti aturan yang telah ditentukan di makam itu.
Sudah tentu, semua permohonan peziarah
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang disertai tirakat serta berbuat amal kebaikan
akan mendapatkan kemudian dari Tuhan Yang Maha Esa.

DESA WISATA WIRUN
Kabupaten Sukoharjo terletak di bagian tenggara propinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 446,666 ha, yang secara geografis terletak antara 110 42‘ 06,79“-110 57’33,7“ Bujur Timur dan 732‘17“-749‘32“ Lintang Selatan. Keadaan topografi/geologi berupa daerah yang datar. Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara : Kota Surakarta
Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar
Sebelah selatan : Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul Propinsi DIY
Sebelah barat : Kabupaten Boyolali dan Klaten
Posisi Kabupaten
Sukoharjo sangat strategis karena merupakan pintu lalu lintas wilayah
JOGLOSEMAR (Jogjakarta-Solo-Semarang) dan di tengah wilayah
SUBOSUKAWONOSRATEN (Surakarta - Boyolali - Sukoharjo - Karanganyar - Wonogiri - Sragen - Klaten).
Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 Kecamatan, yaitu Kec. Weru, Kec. Bulu, Kec. Tawangsari, Kec. Sukoharjo, Kec. Nguter, Kec. Bendosari, Kec. Polokarto, Kec. Mojolaban, Kec. Grogol, Kec. Baki, Kec. Gatak dan Kec. Kartasura. Kabupaten Sukoharjo terdiri atas 17 Kelurahan, 150 Desa.
Kecamatan Mojolaban merupakan tempat sentra industri gamelan yang terkenal di Sukoharjo dan sekitarnya, selain sebagai sentra industri genteng, batu bata dan mebel. Industri gamelan tepatnya berada di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban merupakan industri kecil dan menengah. Desa Wirun terkenal juga sebagai desa Wisata.
MAKAM BUMI ARUM MAJASTO
Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 Kecamatan, yaitu Kec. Weru, Kec. Bulu, Kec. Tawangsari, Kec. Sukoharjo, Kec. Nguter, Kec. Bendosari, Kec. Polokarto, Kec. Mojolaban, Kec. Grogol, Kec. Baki, Kec. Gatak dan Kec. Kartasura. Kabupaten Sukoharjo terdiri atas 17 Kelurahan, 150 Desa.
Kecamatan Mojolaban merupakan tempat sentra industri gamelan yang terkenal di Sukoharjo dan sekitarnya, selain sebagai sentra industri genteng, batu bata dan mebel. Industri gamelan tepatnya berada di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban merupakan industri kecil dan menengah. Desa Wirun terkenal juga sebagai desa Wisata.
MAKAM BUMI ARUM MAJASTO
Makam Kyai Ageng Sutowijoyo di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, jarak dari kota Kabupaten Sukoharjo ± 13 Km.
Siapakah Kyai Ageng Suto Wijoyo itu ?
Berdasarkan
legenda, babad, sejarah dan serat Centini, ada kesamaan pokok
ceritanya. Beliau putra (ke – 107) Raja Majapahit terakhir yaitu
BRAWIJAYA V. Runtuhnya Majapahit membuat beliau bersama keluarganya
cerai berai dan mengungsi ke arah barat atau timur. Dalam pengungsian
Kyai Ageng Suto Wijoyo memakan nama samaran JOKO BODHO. Setelah berjumpa
dengan Sunan Kalijaga, dianjurkan berguru kepada Kyai Ageng Pandanarang
di Tembayat. Kemudian setelah cukup diperintahkan menetap di Bukit
Majasto.
Dalam
perjalanan melewati bukit BELUK, bukit PEGAT dan di Bukit Taruwongso
berjumpa dengan seorang hajar yaitu Pangeran Banjarsari. Di Bukit itulah
beliau mendapat wisik / wahyu. Karena itu beliau mendapat nama baru
dari Sunan Kalijaga, yaitu Kyai Ageng Sutowijoyo.
Sudah
banyak peziarah yang berhasil berkat tekun memohon kepada Tuhan Yang
Maha Esa disertai bertirakat di salah satu Obyek Wisata Ziarah di
Sukoharjo. Diantaranya di Makam Ki Ageng Sutowijoyo. Makam ini berlokasi
di Desa Majasto Kecamatan Tawangsari. Dari Sukoharjo berjarak 8 Km ke
arah barat daya. Keunikan makam yang terletak si atas bukit batuan itu
adalah galian liang kubur sekitar 0,5 meter. Akan tetapi tidak
menimbulkan bau, padahal sampai sekarang menjadi makam warga desa
setempat. Itulah sebabnya makam itu disebut BUMIARUM Majasto.
MAKAM BANYU BIRU
Makam Ki Ageng Banyubiru terletak di Desa Jatingarang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo ± 24 Km dari Kota Kabupaten Sukoharjo.
Ki Ageng Pengging
(Sepuh) yang bernama Adipati Handayaningrat Makurung adalah seorang
Adipati yang pilih tanding, sakti mandraguna, maka tak pelak lagi jika
disayang oleh Raja Majapahit yaitu Prabu Brawijaya V, sebagai bukti
kasih sayangnya, maka Adipati tersebut dinikahkan dengan seorang
putrinya yaitu Retno Pembayun yang keturunan dari Putri Cempa.
Dari hasil perkawinannya
itu, lahirlah dua orang putra yang di beri nama Ki Kebo Kanigara dan Ki
Kebo Kenanga. Selang beberapa tahun kemudian, Adipati Handayaningrat
wafat dan digantikan oleh putranya yang kedua yaitu Ki Kebo Kenanga
dengan gelar Adipati Pengging (Anom) sedangkan putra tertuanya yaitu Ki
Kebo Kanogoro memilih jalan berkelana untuk menemukan jati diri
sesungguhnya yang memeluk agama Budha.
Dalam berkelana atau pengembaraannya, Ki Kebo Kanigara singgah dibeberapa tenpat antara lain :
- Dari Pengging, Ki Kebo Kanigara menuju Rawa Pening, Ambarawa, di tempat itu melakukan tapa kungkum atau merendam diri, selama tujuh tahun lamanya. Di sini Ki Kebo Kanigara menggunakan nama samaran Ki Ageng Arimurko. Dalam bertapanya, dia mendapat wahyu dari dimana air yang digunakan untuk bertapa berubah warnanya menjadi biru, sehingga Ki Ageng Arimurko sering disebut Ki Ageng Banyu Biru.
- Dari Ambarawa, Ki Kebo Kanigara melanjutkan pengembaraannya ke daerah Tiyama Wonogiri, di tempat ini pula dia menjalankan tapa selama tujuh tahun lamanya dan menggunakan nama samaran Ki Ageng Kartawijaya.
- Dari Tiyama kemudian berpindah lagi ke Kaligayam Gunung Kidul. Ki Ageng pun melakukan tapa tapi dengan tapa berdiri (ngadeg jejer) yaitu dengan bersandar pada kayu jati, selama tiga tahun sehingga kayu jati itupun menjadi kering karena kesaktian Ki Ageng. Di tempat itu, Ki Ageng Kanigara dikenal sebagai Sidik Imam Purwata Sari. Saat bertapa Ki Ageng mendapat wahyu, yaitu kedatangan seorang putri nan cantik rupawan dan bernama Putri Serang, salah satu Putri Raja Banten Kaligayam, diceritakan bahwa sang putri telah bermimpi bertemu dengan seorang yang tampan dan sakti mandraguna , sehingga membuatnya tertarik untuk mencari orang yang telah merebut hatinya. Bertemulah sang putri tersebut dengan Ki Kebo Kanigara yang telah bertapa dan sang putri mengutarakan keinginannya untuk mengabdi dan melayani atau bersedia untuk diperistri oleh Ki Ageng. Tetapi keinginan sang putri tidak kesampaian sehingga pulanglah sang putri ke Kaligayam, belum sampai ke Kaligayam sang putri bunuh diri.
- Setelah dari pertapaan Kaligayam, Ki Ageng kembali lagi bertapa di Rawa Pening, disini pula kembali menggunakan nama samaran sebagai Kyai Sidik Urip.
- Namun akhirnya, Ki Kebo Kanigara menetap di Sk. Sarehan Ds. Jatingarang sampai dengan akhir hayatnya. Di tempat ini merupakan akhir dari pengembaraan yang memakan waktu bertahun-tahun dan disini pula Ki Kebo Kanigara dikenal sebagai Ki Ageng Purwata Sidik atau Ki Ageng Banyu Biru.
Agama yang dianutpun
telah berubah yaitu memilih agama Islam karena selama pengembaraannya Ki
Kebo Kanigoro juga menjadi murid dari Syeh Siti Jenar bersama-sama
dengan diknya yaitu Ki Kebo Kenanga, Ki Ageng Tingkir, Ki Ageng Ngerang,
dan Ki Ageng Butuh.
DAM COLO
Bendungan Colo, begitulah nama sebuah bendungan di kabupaten Sukoharjo yang melintasi aliran sungai Bengawan Solo. Bendungan ini sepertinya kurang mendapat serius oleh pemerintah untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata selain sebagai bendungan yang berfungsi untuk keperluan irigasi pertanian.
Bendungan Colo terletak di desa Pengkol, kecamatan Nguter, kabupaten Sukoharjo yang melewati Daerah Aliran SungaiBengawan Solo. Letak Bendungan Colo berada diantara jalan yang menghubungkan kota Sukoharjo dengan Wonogiri. Minimnya rambu-rambu menuju ke arah lokasi membuat kami beberapa kali bertanya rute jalan menuju ke bendungan tersebut.
Tiba di kawasan bendungan Colo, suasana tampak sepi. Hanya terlihat aktivitas lalu lalang warga sekitar dari dua desa yang letaknya berseberangan. Taman yang berada di samping bendungan sepertinya tidak terawat dan terlihat gersang. Di beberapa sudut terdapat warung-warung yang menjual makanan dan minuman kemasan. Pemandangan alam disekitar bendungan cukup indah dengan gugusan perbukitan yang tidak jauh dari bendungan.
Melihat kondisi bendungan Colo ketika musim kemarau, ketinggian air bendungan cukup rendah hingga di beberapa sudut terlihat dasar sungai. Menurut informasi, bendungan Colo mengalami pendangkalan dan sedimentasi yang cukup parah hingga di beberapa bagian digunakan oleh warga sekitar untuk area pertanian.
Suka 3Bila dibiarkan terus menerus akan mengurangi fungsi bendungan Colo sebagai bendungan untuk keperluan irigasi di sebagian wilayah pertanian di Sukoharjo. Selain itu dikhawatirkan di musim penghujan, bendungan ini tidak mampu menampung air hujan karena kapasitas tampung bendungan berkurang akibat sedimentasi.
Bendungan Colo sepertinya masih tersimpan banyak potensi yang belum tergarap secara maksimal oleh pemerintah dan warga disekitarnya. Bendungan Colo berpotensi dikembangkan sebagai kawasan wisata dan didekatkan dapat digunakan sebagai kawasan budidaya perikanan.
WADUK MULUR
Waduk mulur adalah
tempat liburan tanpa harus keluar biaya banyak. Tempat ini asyik buat
rekreasi keluarga maupun dengan rekan. Kesejukan tempat membuat
kebanyakan orang untuk berkunjung dan berekreasi walau sekedar melepas
kejenuhan dalam aktifitas sehari-hari. Banyak ikan juga menjadi
alternatif utama para pengenjung untuk memancing.
Setiap pagi sampai sore
banyak orang yang berdatangan untuk berekreasi, memancing maupun
melakukan aktivitas pelepas lelah lainnya Tempat ini juga sering
digunakan oleh anak sekolah untuk melakukan kegiatan luar sekolah.
Di sekitar Waduk Mulur juga terdapat
tempat untuk latihan olah raga panahan dan ada juga lapangan tenis .
Di Waduk Mulur juga
terdapat beberapa warung makan lesehan yang menyediakan beberapa masakan
aneka ikan. Ada yang dibakar maupun digoreng.
Kalau berkunjung ke sini
lebih enak pagi maupun sore. Pagi bisa sambil menikmati sunrise dan
kalau sore tentu bisa melihat sunset alias matahari tenggelam.
PETILASAN KRATON KARTOSURO
Situs Kraton Kartasura
terletak di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
Obyek wisata ini terletak 16 Km dari pusat Kota Sukoharjo, 6 Km dari
Kota Budaya Solo.
Adapun sejarah Kraton Kartasura secara singkat adalah sebagai berikut :
Kota Kartasura sebagai
pusat kekuasaan dan pemerintahan Kerajaan Mataram Islam yang dibangun
pada tahun 1680 M. Pembangunan Kraton di Kartasura ini merupakan
kelanjutan timbulnya kemelut perebutan kekuasaan di Mataram pada
Amangkurat I, sehingga pusat pemerintahan di Plered harus ditinggalkan
dan dipindahkan ke Kartasura.
Kraton Kartasura yang masih ada adalah :
- Bangunan tembok Baluwarti dengan tebal 2 – 3 meter dan tinggi 3 – 4 meter mengelilingi bekas Baluwarti dimana disana-sini sudah banyak yang pecah karena kurang terpelihara.
- Bekas bangunan paseban.
- Masjid yang dibangun oleh Sunan Paku Buwono ke II dalam kondisi bagian depan yang masih asli dan utuh.
- Bekas reruntuhan bangunan dan nama-nama tempat yang merupakan nama-nama lingkungan istana yang masih direkonstruksikan.
- Dua buah alun-alun Kraton Kartasura yang terletak di utara dan selatan yang sekarang sebagian didirikan bangunan rumah-rumah penduduk.
- Sebagain besar bekas bangunan Kraton saat ini dipergunakan untuk pemakaman kerabat Kasunanan antara lain : (a) Gedung obat, (b) Dapur Pinoto, (c) Masjid Agung.
- Gunung Kunci yang diperkitrakan dahulunya adalah merupakan Bale Kambang, karena di sekeliling gunung ini merupakan dataran rendah yang waktu musim hujan tergenang dan merupakan kolam yang dulunya dinamakan Kolam Segaran.
- Sumur Madusuko merupakan sumur asli yang mempunyai 7 (tujuh) lekuk, yang pada saat itu untuk mencuci pusaka-pusaka (wesi aji). Pada hari-hari tertentu ialah malam Senin Kliwon dan Jum’at Kliwon, banyak peziarah yang datang ke makam-makam tersebut antara lain yang terbanyak adalah : (a) Makam BRAy, Sedah Merah (Garwo Ampil Sunan Paku Buwono IX), (b) Makam Eyang Panji
PESANGGRAHAN LANGENHARJO
Pesanggrahan Langenharjo
ternyata memiliki nilai-nilai filosofis baik dalam tata ruang, tata
bangunannya maupun tata lingkungan yang kesemuanya telah berhasil
diciptakan oleh Paku Buwono IX dan yang kemudian dikembangkan oleh Paku
Buwono X Pesanggrahan Langenharjo didirikan oleh Sunan paku Buwono IX
Tahun 1970 dan dilanjutkan oleh Sunan Paku Buwono X. Saat itu tempat ini
digunakan oleh keluarga Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk
rekreasi. Bagian bangunan penting dari Pesanggrahan Langenharjo yang
mengandung falsafah itu adalah sebagai berikut :
- Bangunan berbentuk hampir mempunyai kesamaan dengan bangunan Kraton Surakarta.
- Pendopo Probosono yang ada di bagian depan dengan segala komponennya adalah tempat untuk menerima tamu-tamu terhormat lebih dari drajat masyarakat biasa dan di tempat ini acara-acara resmi dilakukan.
- Kamar tamu yang dibangun dibagian utara Pendopo dengan Probosono ini menunjukkan keterbukaan dan ketulusan jiwa dalam menerima tamu-tamu negara.
- Dapur Pinoto yang dibangun di bagian selatan dari Pendopo Depan Probosono ini merupakan tempat yang melambangkan keagungan rakyat (abdi dalem) dalam mempersiapkan jamuan bagi para tamu.
- Bangsal Keprajuritan namun bangunan bangunan ini sekarang sudah tidak ada lagi, disamping lapuk dimakan usia, juga karena terkena proyek pelurusan Bengawan Solo.
- Dalem Ageng bagian dalam yang merupakan faktor tertinggi kegiatan-kegiatan yang bersifat kenegaraan yang merupakan inti acara kenegaraan. Pada bagian atas dari Dalem Agung ini terdapat Ruang untuk semedi yang digunakan Raja apabila ingin mengadakan kontak spiritual dengan Nyi Roro Kidul.
- Ruang Kaputren ruang ini dikhususkan bagi putra-putra raja yang melambangkan kemulyaan pribadi.
- Dalem Pungkuran merupakan ruangan tertutup untuk menyelenggarakan pertemuan kenegaraan yang terbatas dari keluarga kraton, lambing dari keakraban tertutup, sekaligus juga lambing pungkuran terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Sanggar Pemujaan / Ruang Semedi ini dapat lebih leluasa digunakan bukan bagi pribadi raja akan tetapi bagi putra-putra raja yang memerlukannya dan masih aktif digunakan oleh raja dan keluarganya, tidak untuk umum.
- Pemandian air yang mengandung belerang dibangun bagian belakang airnya dianggap bertuah untuk menyembuhkan penyakit kulit dibangun oleh Paku Buwono X pada tahun 1893 – 1939 air yang diambil dengan sistem artesis perpipaan dari kedalaman 100 m. Kemudian ditampung dalam bak dan dialirkan ke bak-bak mandi dalam ruangan tertutup.
Pandawa Water World termasuk Tempat wisata baru di Sukoharjo,
satu-satunya water world yang ada di Sukoharjo. Tempat wisata yang bertema
wisata air ini berdiri pada 22 Desember 2007, dan selalu ramai
dikunjungi para wisatawan. Pandawa terletak 4 km dari kota Solo, jadi
mudah untuk ditemukan. Terletak di antara Solo dan Sukoharjo tepatnya di
komplek Pandawa Solo Baru, Sukoharjo.
Sesuai dengan namanya, walaupun berkelas Internasional Pandawa World didisain berdasarkan tokoh pewayangan Jawa Pandawa. Di Pandawa Water World Anda bisa menikmati aneka macam wahana air bersama keluarga atau orang tersayang. Ada 27 wahana air di kawasan ini, antara lain Action River, Fantastic Slide, Warm Spa, Sight Tower, Bima Slide, Raft Slide, Gatotkaca Bungy Tower dll. Diantara Aneka Wahana itu wahana yang menjadi favorit pengunjung yaitu Kresna Wave Pool disini air kolamnya berombak, jadi saat Anda berenang di kolom ini ada seperti menikmati sensai berenang di pantai, serta Black Hole Slide wahana ini cukup menantang ardenalin Anda, Anda bisa meluncur disepanjang lorong yang gelap gulita hingga ke dasar.
ROYAL WATER ADVENTURE
Jl. Raya Telukan KM 8 Sukoharjo, Jawa Tengah
(Selatan Solo Baru/Jalan Solo Wonogiri)
Telp. 0271 – 626743
Taman rekreasi baru yang memadukan antara wisata air dan wahana permainan modern diantaranya kolam arus, play ground, water slider dan mini olympic pool.
ALASKA WATER BOOM
Alaska Waterboom terletak di Kecamatan Polokarto. Keberadaan kolam renang di tengah kebun jati kering itu bagaikan sebuah oasis di tengah padang pasir. Di sisi kiri dan kanan terdapat kebun jati yang daunnya meranggas.
Di Alaska Warterboom, ada dua kolam kecil dan sedang. Kolam kecil berukuran 9,25 meter x 2 meter, kedalamannya 50 cm. Sedangkan kolam sedang berukuran 10 meter x 15 meter, kedalaman sisi utara 75 cm dan kedalaman sisi selatan 100 cm. Sementara ember raksasa berwarna oranye tumpah setiap satu menit sekali. Beberapa perosotan dan ayunan untuk anak-anak pun tersedia.
KORA-KORA
kora-kora adalah kolam renang anak untuk usia 3 tahun sampai 15 tahun , dewasapun juga bisa, dengan jumlah kolam 5 buah ( disesuaikan dengan umur dan tinggi badan) juga di lengkapi dengan ruang tunggu untuk orang tua, sehingga tetap bisa menjaga aktivitas putra-putrinya dari dekat, semua kolam di fasilitasi arena permainan, kecuali bagi yang PAUD.saat ini sudah ada beberapa sekolah TK yang rutin engadakan kegiatan renang bagi muridnya di kolam ini.
Alamat : JL. BUNGA RAYA (selatan) PERUM TIARA ARDI
DESA PURBAYAN, KEC. BAKI, SUKOHARJO 085728340963
SENDANG PINILIH
Sesuai dengan namanya, walaupun berkelas Internasional Pandawa World didisain berdasarkan tokoh pewayangan Jawa Pandawa. Di Pandawa Water World Anda bisa menikmati aneka macam wahana air bersama keluarga atau orang tersayang. Ada 27 wahana air di kawasan ini, antara lain Action River, Fantastic Slide, Warm Spa, Sight Tower, Bima Slide, Raft Slide, Gatotkaca Bungy Tower dll. Diantara Aneka Wahana itu wahana yang menjadi favorit pengunjung yaitu Kresna Wave Pool disini air kolamnya berombak, jadi saat Anda berenang di kolom ini ada seperti menikmati sensai berenang di pantai, serta Black Hole Slide wahana ini cukup menantang ardenalin Anda, Anda bisa meluncur disepanjang lorong yang gelap gulita hingga ke dasar.
Fasilitas
Anda tidak perlu khawatir bermain disini karena setiap wahana dijaga oleh dua life guard, serta dokter yang selalu siaga. Bagi Anda yang membawa serta buah hati Anda juga tidak perlu khawatir, karena disini juga disediakan tempat bermain air khusus untuk anak-anak. Pandawa Water World juga dilengkapi dengan fasilitas foodcourt seperti Drupadi Food Servery, beraneka macam makan dan minuman bisa Anda pesan disini.ROYAL WATER ADVENTURE
Jl. Raya Telukan KM 8 Sukoharjo, Jawa Tengah
(Selatan Solo Baru/Jalan Solo Wonogiri)
Telp. 0271 – 626743
Taman rekreasi baru yang memadukan antara wisata air dan wahana permainan modern diantaranya kolam arus, play ground, water slider dan mini olympic pool.
ALASKA WATER BOOM
Alaska Waterboom terletak di Kecamatan Polokarto. Keberadaan kolam renang di tengah kebun jati kering itu bagaikan sebuah oasis di tengah padang pasir. Di sisi kiri dan kanan terdapat kebun jati yang daunnya meranggas.
Di Alaska Warterboom, ada dua kolam kecil dan sedang. Kolam kecil berukuran 9,25 meter x 2 meter, kedalamannya 50 cm. Sedangkan kolam sedang berukuran 10 meter x 15 meter, kedalaman sisi utara 75 cm dan kedalaman sisi selatan 100 cm. Sementara ember raksasa berwarna oranye tumpah setiap satu menit sekali. Beberapa perosotan dan ayunan untuk anak-anak pun tersedia.
KORA-KORA
kora-kora adalah kolam renang anak untuk usia 3 tahun sampai 15 tahun , dewasapun juga bisa, dengan jumlah kolam 5 buah ( disesuaikan dengan umur dan tinggi badan) juga di lengkapi dengan ruang tunggu untuk orang tua, sehingga tetap bisa menjaga aktivitas putra-putrinya dari dekat, semua kolam di fasilitasi arena permainan, kecuali bagi yang PAUD.saat ini sudah ada beberapa sekolah TK yang rutin engadakan kegiatan renang bagi muridnya di kolam ini.
Alamat : JL. BUNGA RAYA (selatan) PERUM TIARA ARDI
DESA PURBAYAN, KEC. BAKI, SUKOHARJO 085728340963
SENDANG PINILIH
Tempat berikut dapat dijadikan suatu alternatif wisata air di Sukoharjo. Sendang Pinilih,
terletak di Sawah Jero, Jangglengan, Nguter, merupakan sebuah tempat
wisata yang masih jarang dikunjungi dengan tarif masuk terjangkau.
Meskipun bernama sendang, yang berarti sumber air alami layaknya mata
air, tempat wisata ini sejatinya adalah wisata air buatan berupa kolam
renang. Airnya sendiri berasal dari sumur bor. Kolam renang ini dibuka
untuk umum pada tahun 2009.
Dalam area ini, terdapat tiga kolam renang dan satu kolam ikan. Satu
kolam renang berkedalaman setengah meter, lainnya masing-masin satu
meter dan dua meter. Pengelola tempat wisata menyediakan persewaan ban
dan pakaian renang untuk pengunjung.
Kantin di dalam areal kolam renang menyediakan makanan ringan dan
menu-menu seperti mi goreng, mi rebus, dan nasi goreng.
0 komentar:
Posting Komentar